Rabu, 18 Juni 2014

AKADEMI KEBIDANAN HANG JEBAT DUMAI

AKADEMI KEBIDANAN HANG JEBAT DUMAI
Izin NO.MENDIKNAS NO.194/D/0/2008
Jl. Soekarno-Hatta Km. 18 (Lintas Dumai-Duri)
Kelurahan Bukit Nenas Kec.Bukit Kapur
Akademi Kebidanan Hang Jebat Dumai, merupakan satu-satunya AKBID di Kota Dumai. 
Sebagai bagian dari anak bangsa, sudah selayaknya komponen Bangsa Indonesia turut serta mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia melalui pendidikan, pelatihan, dan keterampilan.
Pengembangan dan  peningkatan ilmu pengetahuan serta tekhnologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya harus juga diimbangi dengan peningkatan kesehatan masyarakat melalui ilmu-ilmu kebidanan.

Yayasan Pendidikan Hang Jebat Dumai merupakan sebuah yayasan yang sangat peduli terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan kebidanan berjenjang selama tiga tahun yang lebih dikenal dengan Program D3 Kebidanan Hang Jebat Dumai.

Bertujuan menghasilkan tenaga profesional yang menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap dan bertindak sebagai bidan, mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan tekhnologi dalam bidang kebidanan, serta mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan tekhnologi yang dimilki sehingga dapat berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara umum maupun didaerahnya. Menghasilkan tenaga kebidanan profesional yang berdaya gun dapat mewujudkan masyarakat berprilaku serta mampu mengahadapi era globalisasi.

Visi :
Menghasilkan tenaga kebidanan profesional yang berdaya guna mewujudkan masyarakat berprilaku serta mampu mengahadapi era globalisasi.

Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kebidanan profesional yang dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.

Kurikulum:
Program pendidikan D-3 Kebidanan diselenggarakan dengan sistem satuan kredit semester (SKS). Lama pendidikan adalah 4-8 semester dengan beban studi 110 SKS. Tidak hanya mengandalkan ketersediaan perangkat yang ada di akademi, Yayaysan juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk Praktek Rumah Sakit Umum Daerah setempat, sehingga lulusan yang dihasilkan adalah lulusan yang benar-benar berkualitas. 

Pendaftaran:
  • Calon Peserta : Program Diploma 3 Kebidanan menerima semua lulusan SMU/SMK dari semua jurusan
  • Syarat Pendaftaran : 
  1. Fotocopy ijazah/SKL SMU/SMK yang disahkan :3 lbr
  2. Fotocopy nilai UAN yang dilegalisir : 3 lbr 
  3. Pas photo 4x6 cm : 5 lbr
  4. Uang pendaftaran sebesar Rp. 100.000,- 
  5. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari sekolah (Setelah Lulus Tes)
 Dilengkapi Fasilitas Perpustakaan dengan text book, hand out perkuliahan, jurnal nasional baik tercetak maupun online journal, jurnal mikrofis, deposit akademi (laporan penelitian, karya dosen, karya ilmiah), Lab Bahasa dan Komputer, Lab Keterampilan Dasar Praktek Klinik, Lab ANC, INC, Anak, Pemeriksaan Lab, dengan seluruh kelengkapan alat, Ruang belajar yang nyaman dan aman, Bus Kampus,  security 24 jam dan  ASRAMA yang dilengkapi WIFI 24 Jam.
 
Ayooo, segera daftarkan dirimu....
ke AKBID HANG JEBAT DUMAI
Melalui saya juga boleh ...
Heheheheh....
Nich,,, gedung kampus saat malam hari...

okeee, sekian dari AKBID HANG JEBAT DUMAI, untuk info lebih lanjut silahkan inbox ke saya. 

Salam Hormat
















RORISA BUNGA SEXISIO NAIBAHO
ARTI SAHABAT
 
 (Fitriani, Rorisa, Berli, dan Mayda)

Persahabatan bukan hanya sekedar kata,
yang ditulis pada sehelai kertas tak bermakna,
tapi persahabatan merupakan sebuah ikatan suci,
yang ditoreh diatas hati,
ditulis dengan tinta kasih sayang,
dan suatu saat akan dihapus dengan tetesan darah dan mungkin nyawa.
 
Menurut saya, sahabat merupakan hasil seleksi dari sekian banyak teman. Tidak semua teman bisa dijadikan sahabat. Sama seperti mereka. Mayda, Berli, dan Fitri dapat saya katakan mereka adalah sahabat terbaik saya. Mereka selalu ada disetiap kondisi dalam kehidupan saya, mereka juga lain dari sekian banyak teman saya. Mungkin, ketika dunia menjauhi saya, mereka akan selalu ada disamping saya. Blog ini tidak akan cukup menampung semua kebaikan sahabat saya, jadi biarlah saya simpan didalam hati saya. Dan kamu juga para pembaca, pasti akan merasakan hal yang sama ketika kamu sudah menemukan sahabat terbaik kamu. Buka hati kamu, untuk mengenal siapa sahabat kamu.
 
Ada sedikit cerita tentang persahabatan, yang mungkin bisa menjadi inspirasi buat persahabatan yang kita miliki. Baca dan renungkanlah......


**
“Cha… sini dech cepetan, aku ada sesuatu buat kamu”, panggil Mayda suatu sore.
“Iya, sebentar, sabar dikit kenapa sich?, kamu kan tau aku gak bisa melihat”, jawab seorang gadis yang dipanggil Cha dari balik pintu.

Icha Flutterby, begitulah nama gadis tadi, meskipun lahir dengan keterbatasan fisik, dia tidak pernah mengeluh, semangatnya menjalani bahtera hidup tak pernah padam. Lahir dengan kondisi buta, tidak membuatnya berkecil hati, secara fisik matanya tidak bisa melihat warna-warni dunia, tapi mata hatinya bisa melihat jauh ke dalam kehidupan seseorang. Mempunyai hoby melukis sejak kecil, dengan keterbatasannya, Icha selalu mengasah bakatnya. Tak pernah sedikitpun dia menyerah.

Duduk di bangku kelas XII di sebuah Sekolah Luar Biasa di kotanya, Icha tidak pernah absen meraih peringkat dikelas, bahkan guru-gurunya termotivasi dengan sifat pantang menyerah Icha. Sejak baru berusia 3 tahun, Icha sudah bersahabat dengan anak tetangganya yang bernama Mayda Tiara. Mayda anak seorang direktur bank swasta di kota mereka. Mayda cantik, pinter dan secara fisik Mayda kelihatan sempurna.
 
***
Seperti sore ini, Mayda sudah nangkring di rumah Icha. Dia berbincang-bincang dengan Icha, sambil menemani sahabatnya itu melukis.
“Cha, lukisan kamu bagus banget, nanti kamu ngadain pameran tunggal ya, biar semua orang tau bakat kamu”, kata Mayda membuka pembicaraan.
“Hah”, Icha mendesah pelan lalu mulai bicara, “Seandainya aku bisa May, pasti sudah aku lakukan, tapi apa daya, aku ini gak sempurna, seandainya aku mendapat donor kornea, dan aku bisa melihat, mungkin aku bahagia dan akan mengadakan pameran lukisan-lukisanku ini” ucap Icha dengan kepedihan.
“Suatu hari nanti Tuhan akan memberikan anugrahnya kepadamu, sahabat, pasti akan ada yang mendonorkan korneanya untuk seorang anak sebaik kamu,” timpal Mayda akhirnya.
" Bener banget tu Cha,,, " sahut Berli dan Fitri.

Berbeda secara fisik, tidak pernah menjadi halangan di dalam jalinan persahabatan antara Icha, Berli, Mayda, dan Fitri, kemana pun Icha pergi, dia selalu mengajak ketiga sahabatnya, kecuali sekolah tentunya, karena sekolah mereka berempat kan berbeda.

Sedang asik-asiknya keempat sahabat ini bersenda gurau, tiba-tiba saja Mayda mengeluh,
“aduuh, kepala ku”
“Kamu kenapa May, sakit??” tanya Berli.
“Oh, ngga aku gak apa-apa Ber, Cuma sedikit pusing saja”, ucap Mayda sambil tersenyum.
“Minum obat ya May, aku gak mau kamu kenapa-napa, nada bicara Icha terdengar begitu khawatir.
“aku ijin pulang dulu ya teman, mau minum obat” ujar Mayda sambil berpamitan pulang.

Di kamarnya yang terkesan sangat elegan, nuansa pink mendominasi di setiap sudut ruangan, Mayda terduduk lemas di atas ranjangnya,
“Ya Tuhan, berapa lama lagi usiaku di dunia ini?? Berapa lama lagi malaikatmu akan menjemputku untuk menghadapmu?” erang hati Mayda.
Di vonis menderita leukimia sejak 7 bulan lalu dan tidak akan berumur lama lagi sungguh menyakitkan bagi Mayda, usianya yang baru 18 tahun, dengan segudang cita-cita yang dia inginkan, sudah pasti tak satupun akan terwujud.

***
Pintu kamar Mayda tiba-tiba terbuka, seorang wanita cantik paruh baya masuk lalu duduk disampingnya.
“Gimana rasanya sayang? Masih gak enak?? Kita ke dokter sekarang yuk!!!” ujar wanita itu dengan lembutnya.
“ngga usah, ma, aku sudah enakan kok, aku cuma mau beristirahat saja”, jawab Mayda dengan sopan.
“ya sudah kalau begitu, mama tinggal dulu ya, istirahat ya, Nak,” ujar sang mama sambil mencium kening putri semata wayangnya.
“Makasih ma, aku selalu sayang mama,” lirih Maydaberujar.
Terus terang Mayda sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya, tapi dia berusaha menyembunyikan itu dari orang tuanya.

Di ruang keluarga, ibu Ani, duduk sambil menemani sang suami sepulangnya dari kantor,
“Ma, Mayda kemana?? Kok papa gak melihatnya dari tadi?” tanya sang suami.
“Mayda lagi istirahat pa, dia pusing dan mengeluh sakit dari tadi”, jawab Ani.
“Sakit apa sebenarnya anak kita ma?? Kalau kita ajak ke dokter dia selalu menolak, papa rasa ada yang dia sembunyikan dari kita, aku takut penyakitnya parah,” dengan nada khawatir pak Bachtiar bicara dengan istrinya.
“entahlah pa, mama juga bingung” ujar istrinya lagi.

***
Ternyata sakit yang dirasakan Mayda sore itu adalah pertanda dia akan segera di panggil menghadap Tuhan, saat minta ijin untuk istirahat pada mamanya, kesehatan Mayda benar-benar drop, dengan panik kedua orang tua Mayda melarikan putrinya ke rumah sakit, setelah mendapat penanganan oleh tim dokter, Nayra sedikit terlihat tenang, namun mukanya terlihat pucat, sinar matanya terlihat begitu redup.
“Pak Bachtiar, bisa kita bicara sebentar di ruangan saya”, kata dokter Sinaga, yang juga merupakan dokter pribadi keluarga Bachtiar.
“Baiklah dok, “ sambut pak Bachtiar.

Setelah pak Bachtiar dan ibu Ani duduk di ruangan dokter Sinaga, mereka akhirnya mulai bicara,
“Maafkan saya sebelumnya pak, sebenarnya saya sudah tau penyakit yang diderita putri bapak sejak 7 bulan lalu, tapi karena putri bapak menyuruh saya merahasiakan penyakitnya kepada bapak dan ibu, saya gak bisa berbuat apa-apa. Putri bapak terkena leukimia,” ujar dokter Sinaga lirih.

Cukup lirih memang kata-kata dokter Sinaga, tapi mampu membuat jantung pak Bachtiar dan istrinya berdetak lebih cepat dari biasanya,
“Apa?? Leukemia? Separah apa dok??” keras nada suara pak Bachtiar.
“sudah parah pak, umur Mayda tidak akan lama” sambung dokter kembali.
Setelah berbicara lama dengan dokter, air mata tak pernah berhenti mengalir di pipi Ani. Dia begitu terpukul mendengar putrinya menderita penyakit itu.
“udah, ma, jangan nangis terus, pengobatan Mayda akan diusahakan, kita akan mengusahakan kesembuhannya, lebih baik kita berdoa, semoga Tuhan memberikan jalan terbaik buat keluarga kita”, hibur pak Bachtiar.
“mari kita tengok Mayda!!” ajaknya lagi.

Memasuki ruangan perawatan, ibu Ani berusaha menyembunyikan air matanya, dia tersenyum penuh kepedihan di samping ranjang putrinya,
“Mama, kenapa? Kok sedih begitu?” ujar Mayda lirih.
“Gak apa-apa sayang”, berbisik ibu Ani tak kuasa menahan air matanya.
“Maafkan Mayda, Ma, Pa, Nayra tak bermaksud membuat Mama dan Papa terluka seperti ini, Mayda hanya tak ingin menyusahkan kalian” Mayda berkata dengan terbata-bata.

Belum ada beberapa menit pak Bachtiar dan ibu Ani di kamar putrinya, tiba-tiba Mayda kejang-kejang. Dengan panik pak Bachtiar memanggil dokter Sinaga. Dokter Sinaga menangani Mayda lumayan lama, hingga akhirnya dokter Sinaga keluar, muka beliau kelihatan sangat sedih.
“Bagaimana anak saya, dok?” tanya pak Bachtiar.
“Maaf pak, kami disini sudah berusaha yang terbaik, tapi Tuhan berkehendak lain, Mayda sudah dipanggil menghadapNya” ucap dokter.
“Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk”, teriak ibu Ani isteris,“ Mayda tidak mungkin meninggal, Mayda masih hidup,” seluruh pengunjung rumah sakit menoleh ke arah mereka.
“Pak, sebelum meninggal, Mayda menitipkan ini ke saya, ini buat bapak dan ibu” imbuh dokter Sinaga sebelum mohon diri.

Sepeninggal Dokter Sinaga, pak Bachtiar dan istrinya membuka amplop kecil dari Mayda, isinya ternyata surat.
“Mama, papa, maafin Mayda sudah membuat mama dan papa jadi sedih, Mayda mohon sama mama dan papa, setelah Mayda meninggal, tolong berikan kornea mata Mayda untuk Icha, tapi jangan bilang itu dari Mayda sebelum Icha benar-benar operasi dan bisa melihat lagi, dan satu lagi, mama tolong kasih Icha, Berli dan Fitri surat yang Mayda simpan di laci meja belajar Mayda yang amplopnya berwarna pink setelah Keynaya melihat nanti, dan surat buat mama dan papa ada di dalam amplop biru di laci yang sama. Sekian dulu Mama, papa, maaf kalau Mayda selalu ngerepotin kalian, Nayra sayang kalian, big kis & hug.. muacch”..
Mayda Tiara

Selain sepucuk surat itu, ada lagi sebuah surat pernyataan pendonoran kornea mata yang telah lengkap dengan tanda tangan Mayda. Hati orang tua Mayda tersayat, tapi tak ada yang bisa mereka lakukan selain memenuhi permintaan terakhir sang anak.

***
Sementara itu, di rumah Icha, tampak gadis cantik itu tengah duduk seorang diri di teras rumahnya. Wajahnya tampak sedikit murung,
“kemana si Mayda, sudah lebih dari 5 hari dia gak main ke sini, apa dia baik-baik saja?” gumamnya.
“Ma, Mayda pernah kesini gak dalam beberapa hari ini?” tanya Icha ke pada mamanya.
“Gak ada, Cha, memang kenapa?” tanya sang mama.
“Gak apa-apa ma, aku ke rumah Mayda sebentar ya!!” Icha meminta ijin ke mamanya.

Tapi diluar dugaan, mama Icha melarangnya pergi.
“Jangan Cha, kita harus ke rumah sakit sekarang juga, tadi mama ditelepon sama pihak rumah sakit, katanya ada yang menyumbangkan korneanya khusus untuk kamu,” dengan tutur kata yang lembut mamanya menjelaskan.
“Yang bener, Ma? Icha sudah dapat donor kornea?? Asik-asik, Icha akan segera bisa melihat wajah Mayda, Berli dan Fitri, Icha bisa segera menggelar pameran lukisan,” ucap Icha berapi-api.
“Iya nak” jawab mamanya penuh kepedihan. “seandainya kamu tahu sayang, Mayda tak mungkin ada disamping kamu lagi, Mayda sudah tenang dialam sana, dan seandainya kamu tahu siapa orang yang mendonorkan korneanya untuk kamu” kata ibu Lina dalam hati.

Waktu berjalan begitu cepat, operasi cangkok kornea sudah dilaksanakan dan sekarang adalah hari yang paling ditunggu-tunggu Icha, perban di matanya akan di buka, tim dokter beserta kedua orang tua Icha sudah ada di ruangan Icha. Sebelum perbannya di buka, Icha berujar,
“Ma, Pa, Mayda, Berli dan Fitri sudah datang?? Ku ingin sekali ada mereka di sini pas aku bisa melihat”
“Fitri dan berli sudah ada disini, tapi Mayda belum sayang, Mayda masih diluar kota” pedih rasanya hati ibu Lina saat berujar.

Perban akhirnya di buka, samar-samar penglihatan Icha mulai melihat warna, melihat sosok kedua orang tuanya, dan kedua sahabatnya dia tersenyum, semakin lama semakin jelas,
“Mama, papa aku bisa melihat kalian, aku bisa melihat kalian juga ber, fit” gembira sekali suara Icha.

***
Sudah 1 minggu semenjak Icha bisa melihat, hari ini dia memaksa ibunya agar diperbolehkan melihat Mayda, mengujungi Mayda,
“Kata mama Mayda sudah ada di rumah, berarti Icha boleh main donk Ma, Icha pingin ngajak Mayda jalan-jalan buat merayakan kesembuhan Icha,”
“Iya, nak, mama sama papa temenin kamu ya!!”

Berbeda beberapa rumah antara Mayda dan Icha merupakan hal yang membahagiakan, tidak perlu capek-capek bermacet-macet ria di jalanan untuk mengunjunginya. Sesampai di rumah Mayda mereka disambut ramah oleh keluarga Mayda yang kebetulan lagi ada di rumah.
“Selamat sore tante Ani’” sapa Icha dengan senyum sumringah.
Setelah di persilahkan duduk dan menikmati hidangan ala kadarnya, Icha menanyakan keberadaan sahabat karibnya,
“mana Maydanya tante?? Kok gak kelihatan ada di rumah?”
“Maydanya… Mayda.. Mayda..” dengan terbata-bata ibu Ani menjawab.
“Mayda kenapa tante, kemana?? Mayda tidak apa-apa kan?” bertubi-tubi Icha bertanya.

Ibu Ani tak kuasa menjawab, beliau meninggalkan tamunya di ruang tamu dan berlari naik ke kamar Mayda, mengambil sepucuk surat yang dititipkan Mayda untuk Icha. Ibu Ani kembali ke ruang tamu dengan sepucuk surat di tangan,
“ini dari Mayda untuk kamu” ujarnya berlinang air mata kepada Icha.

Dengan tangan gemetar Icha membuka amplop berwarna pink yang cantik itu, ada pita pink juga di sudut amplonya.

Dear Icha

“Icha sayang, sahabatku yang paling baik, apa kabar hari ini?? Baik-baik sajakah?? Sehat-sehat?? Semoga sehat ya!! Cha, saat kau membaca surat dari aku ini, mungkin aku sudah tak ada lagi di dunia ini, tak ada di samping kamu, tak bisa menemani kamu bermain, bercanda dan tertawa, maafkan aku ya Cha.

Icha sayang, sebenarnya aku ingin sekali cerita ke kamu tentang penyakitku, tapi aku takut membuat kamu kepikiran terus, takut buat kamu gelisah. Sebenarnya aku terkena penyakit leukemia, Cha dan umurku tidak akan lama lagi.

Icha sayang, meskipun aku telah pergi dari sisi kamu, tapi rasa sayang aku ke kamu tak akan pernah berubah, kamu sahabat terbaik di hidupku, kamu tempatku berkeluh kesah, tempatku menumpahkan suka dan duka. Cha, ku tahu saat kau membaca ini, kau sudah bisa melihat indahnya dunia, sengaja ku berikan mataku untuk kamu Cha, hanya itu yang bisa aku berikan, jaga mata itu seperti kau menjaga persahabatan kita.

Segitu dulu Cha, maafkan aku karena harus pergi meninggalkanmu, terima kasih karena sudah memberikan aku arti selama hidup di dunia. Sampai ketemu suatu saat nanti Icha, aku sayang kamu sahabatku.
Kiss and big hug my lovely friend, my best friend in my life….muaaachh…

Dariku yang selalu menyayangimu
Mayda Tiara

Air mata mengalir deras di pipi Icha,
“ini tidak mungkin” katanya lirih. Dia menangis sejadi-jadinya. Dia benar-benar tak percaya, sahabatnya sudah kembali ke pangkuan Tuhan, Icha menatap selembar foto yang juga ada di dalam amplop surat tadi, foto Mayda tersenyum manis ke arahnya, mata Mayda yang teduh, sekarang ada padanya. Icha meminta agar kedua orang tua Mayda mengantarnya ke kuburan.

Lumayan jauh dari rumah Mayda, kaki Icha lemah, tapi dia berusaha mengikuti langkah kaki orang tuanya dan orang tua Mayda ke sebuah makan yang begitu tertata rapi, taburan bunga masih segar, tanah pekuburannya juga masih basah.
Sebuah Nisan yang begitu cantik dihadapan Icha, membuatnya semakin terluka, jelas tersurat di batu nisan berwarna putih itu nama sahabat karibnya.

“Mayda Tiara Bachtiar”
Lahir 8 Januari 1994
Wafat 14 April 2011

Berjongkok Icha membelai nisan itu, gerimis turun membasahi nisan, semakin lama semakin deras, sederas airmata yang jatuh di pipi Icha,
“kenapa secepat ini kau tinggalkan aku, May?? Tega kamu?? Meninggalkan aku seorang diri disini.” Mayda, terima kasih sayang, kau telah memberikan aku sepasang mata untuk melihat dunia ini, terima kasih karena telah mengajariku tentang ketulusan sebuah persahabatan, terima kasih atas senyum termanis yang pernah kau hadirkan di hidupku” ucap Icha sambil terisak lirih di atas nisan.

Tangan lembut ibu Lina terulur ke arah putrinya,
“Bangun Key, sudah, ikhlaskan saja Mayda, dia sudah tenang di sana, dia sudah berada di pangkuan Tuhan, yang harus kamu tahu, Mayda tak pernah ingin kamu cengeng, kamu harus tetap semangat menjalani hidup kamu,” bimbing ibu Lina.
“iya ma, terima kasih, aku hanya sedih saja, tapi aku janji gak akan cengeng lagi setelah hari ini”, kata Icha.

***

Yaaaaap,,,, begitulah sedikit kisah persahabatan. 
Masih adakah diantara kita yang memiliki persahabatan seperti mereka? 
Atau bahkan mata hati kita buta, 
hingga sampai saat ini kita belum memiliki sahabat?

Saya pribadi, bangga memiliki sahabat seperti mereka (Mayda, Berli dan Fitri).
Semoga persahabatan kami kekal sampai maut yang memisahkan ...
Amin


 
 

Kamis, 30 Mei 2013

Cuci Tangan dan BlackBerry

Mencuci tangan....
yaaach ini adalah topik yang saya bawakan waktu perlombaan PENKES (Pendidikan Kesehatan) yang diadakan di salah satu Stikes Pekanbaru dalam acara Diesnatalis kampus mereka tahun 2011 yang lalu. Saya peserta terakhir dalam lomba tersebut. 
Kisah saya sebelum mengikuti perlombaan
Sehari sebelum hari "H" saya baru diberitahu oleh pihak kampus bahwa saya harus menyiapkan bahan  "life style" terserah judulnya apa, yang penting harus saya presentasikan besok tepat jam 13.00. Hadoooooh,,, hati saya deg-deg serrrr...
Ini pertama kalinya saya mengikuti perlombaan dengan persiapan 1 hari. Sungguh luar biasa perjuangan saya. Dan akhirnya saya bingung. hahahahahah
Otak-atik laptop pun masih buat otak saya rumit. Tiba-tiba @Nurvita sari yang tinggal serumah dengan saya menyarankan: "coba bawakan topik cuci tangan cha..." saya langsung tersenyum bahkan mencium pipi nya. heheheheh dalam fikiran saya, ini topik luar biasa, karena mencuci tangan merupakan hal yang sangat disepelkan masyarakat, namu cuci tangan juga hal yang sangat penting bagi kesehatan.
zeeeeeeeeeeeep, secepat kilat otak q bekerja mengatur mata, dan tangan ku untuk membuat bahan. 
hohohohohoh
akhirnya selesai juga...
mau tau nggak isinya apa? neeech aku kasi tau tapi inti-intinya aja ya teman...
Mencuci tangan sering dispelekan oleh manusia. Padahal tanpa disadari hal yang disepelekan adalah hal yang sangat penting dalam pola hidup sehat. 
Tanpa kita sadari hal sepele ini juga dapat menyebabkan beribu--ribu penyakit masuk kedalam tubuh. Tangan adalah alat gerak tubuh yang sangat sering sekali kita gunakan untuk bersentuhan dengan benda mati, binatang, atau bahkan manusia yang tanpa kita tahu ternyata menyimpan ribuan bakteri. 
Tidak banyak orang yang sadar dan paham akan tata cara mencuci tangan yang baik benar. Kebanyakan orang menganggap bahwa membasahi tangan dengan air dan membersihkannya dengan sabun adalah merupakan cara cuci tangan yang benar. 
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas). 
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.
Pada lingkungan pemukiman yang padat dan kumuh, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dengan benar dapat menurunkan separuh dari penderita dia. Penelitian ini dilakukan di Karachi, Pakistan dengan intervensi pencegahan penyakit dengan melakukan kampanye mencuci tangan dengan sabun secara benar yang intensif pada komunitas secara langsung. Komunitas yang mendapatkan intervensi dan komunitas pembanding yang mirip yang tidak mendapatkan intervensi menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya. 
Keterkaitan perilaku mencuci tangan dengan sabun dan penyakit diare, penelitian intervensi, kontrol kasus, dan lintas sektor dilakukan menggunakan data elektronik dan data yang terkumpul menunjukkan bahwa risiko relatif yang didapat dari tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95 persen menderita diare, dan mencuci tangan degan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47 persen

Langkah singkat mencuci tangan:
  1. Lepas semua aksesoris yang melekat tangan dan basahi seluruh bagian lengan bawah dengan air yang mengalir.
  2. Ambil sabun dan gunakan pada bagian telapak tangan yang telah sebelumnya dibasahi.
  3. Gosok seluruh bagian tangan yang telah dibasahi selama paling sedikit 20 detik. Gosok berulang dan menyeluruh hingga tiap lekukan jari – jari.
  4. Bilas tangan dengan air yang mengalir hingga busa sabun benar-benar hilang.
  5. Tutup kran dengan tisu. Jangan gunakan tangan yang sudah terbilas bersih.
  6. Keringkan tangan dengan handuk atau tissue.
  7. Hindari menyentuh barang – barang di sekitar setelah mencuci tangan

    Atau bisa dengan cara 7 langkah: 
     
    Cuci tangan bukan lah hal yang rumit... Apa salah nya memberikan waktu sebelum dan sesudah melakukan, memegang, bersentuhan dengan benda mati, makanan, manusia, dan binatang untuk mencuci tangan. 
    Sekian mengenai bahan yang akan saya bawakan, itu hanya bagian kecilnya saja. untuk lebih detail bisa ditanya di komentar blog ini nantinya.
    saya lanjutkan cerita saya mengenai perlombaan.
    Dihari H, bahan siap namun woooooooooooow ternyata belum di print...
    hmmmm akhirnya dengan cepat saya print dan copy. 
    teeeeeeettttttttttttt..............
    Waktu perlombaan di mulai. saya dapat no peserta palin akhir. Lawan saya sungguh sangat hebat. Saya semakin was-was... hadoooooooh bagaimana ini???
    sampailah di penghujung nomor urut yang artinya saya akan maju. bla...bla...blaa.. dengan PD nya saya berada di deapan audiens, peserta dan ke tiga juri. hahahahahah
    selesai juga...
    legaaaah laaaah
    break,,,,
    dan waktu pengumuman juara...
    saya hanya diam, dan masih yakin dengan kata-kata "JUARA 1 JADILAH" 
    dimulai dengan juara 3 yang dimenangkan oleh no urut 2 dari STIKES yang mengadakan,,, Juara 2 dimenangkan oleh no urut 15 dari STKES HANG TUAH PEKAN BARU,  dan yang berhak memegang piala kebanggaan juara 1 dimenangkan oleh no urut 20 yaitu "RORISA BUNGA SEXIO NAIBAHO" hmmmm ku pandangi semua seakan aku jadi ratu...
    tersenyum dan terimakasih buat Tuhan adalah hal utama yang aku ucapkan.

    Apa hubungannya dengan blackberry????
    Hahahahah....Karena membawa topik cuci tangan ini, saya masuk koran Tribun Pekanbaru sebagai pemenang...Dibawah foto ku, dilampirkan nama kedua orangtua ku dan prestasi ku selama ini. sungguh mereka bangga karena nama mereka juga masuk koran. Karena aku mampu buat papa bangga, akhirnya BlackBerry hadiah dari papa ku dapatkan. Itu lah hadiah terakhir papa ku di masa sulitnya sekarang.

    1 halaman penuh buat berita ini

    Wawancaranya di Perpustakaan Wilayah Pekanbaru

    Hal yang Sederhana akan menghasilkan hasil yang Luar biasa...!!Cuci lah tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan...Salam saya....
     RORISA BUNGA SEXIO

     
     

Selasa, 28 Mei 2013

HARKITNAS Dumai 2013



Tahun 2013 adalah tahun "POLITIK RIEKE" yang artinya :"Mahasiswa harus mampu berpolitik". 
Tahun dimana perkembangan situasi lebih didominasi oleh masalah politik disamping masalah ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. Akhir-akhir ini kita rasakan munculnya berbagai persoalan yang pada awalnya hanya merupakan masalah yang sangat sederhana, tapi kemudian berkembang menjadi permasalahan yang besar karena dipengaruhi oleh kepentingan politik, yang dampaknya menimbulkan perpecahan antar kelompok masyarakat.
Tujuan peringatan 105 tahun Kebangkitan Nasional adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme pemuda/i Dumai, dengan diadakannya seminar oleh Purna Paskibra Dumai  Tanggal : 27 Mei 2013, Tempat: Pendopo Jalan Putri Tujuh,Jam :09.00 WIB yang baru saja saya ikuti. 

Kegiatan dimulai dengan kata sambutan dari ketua PPI, dan yang walikota Dumai sekaligus dibukanya acara seminar. Acara seminar bukan hanya dihadiri oleh yang mewakili walikota, aggota dan pengurus PPI, atau para pejuang anggota TNI,POLRI,AU, dan AL,.tapi dihadiri juga oleh para pelajar, mahasiswa dan LSM yang ada di Dumai.

 Sungguh semangat juang oleh para peserta dan nara sumber sangat-sangat luar biasa. Apalagi ditambah dengan slogan " Pemuda (Maju), Olahraga (Jaya), Siapa kita (Indonesia), NKRI (Harga mati), Pancasila (Jiwa ku)..  Tidak hanya sekedar slogan saja, para peserta akan menjujung serta akan memajukan para pemuda yang bisa menjadi pemimpin, olahraga akan semakin jaya, mengakui bangsa Indonesia itu diri sendiri, Merdeka harga mati, dan pancasila tetap di hati..!!!
Jika rasa kebanggaan terhadap tanah air sendiri luntur, dan jika tidak segera diantisipasi akan dapat membuat perpecahan di negeri ini, karena Indonesia mempunyai beraneka ragam suku bangsa, bahasa, dan agama. Kalau tidak dipersatukan oleh adanya rasa kebangsaan tentu saja akan mudah terjadi perpecahan dalam keanekaragaman tersebut.

Setelah acara pembukaan selesai, dilanjut dengan break 15 menit. Waktu istirahat yang hanya 15 menit, dimanfaatkan oleh para peserta untuk berfoto dan menghabiskan hidangan yang ada.
Hahahah, para pemuda Dumai tidak hanya jago dibidang kepemimpinan yang akan jadi topik seminar nanti, tp jago juga dibidang foto. hahahahah,,,, (sekali-sekali eksis tak mengape lah yee, kan namanya juga anak muda)

Well, acara seminar dibuka oleh moderator yang sangat-sangat bersemangat, tau nggak sich beliau masih muda, namanya  pak @Teguh hidayat bmd kelahiran Dumai 18 sept 1992. Beliau kuliah di STAI DUMAI, dan sekarang jabatannya selain jadi Presma STAI Dumai, beliau juga Koordinator  BEM Wilayah II (Dumai, Bengkalis, dan Rohil). Nggak usah diragukan lagi kesemangatan beliau,, suasana bagaikan dihadiri 50 ribu manusia. hahahah,,,, Dua jempol deh buat pak teguh yang berpakaian hitam-hitam dan di hiasi dasi merah nya..... :)  

Acara seminar pun dimulai,,, dengan kesimpulan
Untuk itu diperlukan rasa kebangsaan yang tinggi agar Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan yang menjadi slogan belaka, tetapi benar-benar dapat menjiwai perilaku seluruh rakyat Indonesia. Dan salah satu hal yang bisa menumbuhkan rasa kebangsaan adalah Kebangkitan Nasional, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari ketertinggalan, bangkit dari ketidakadilan, bangkit dari kemiskinan dan kebodohan. Sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesaia (NKRI) seharusnya Pemerintah memberikan perlakuan yang sama terhadap rakyatnya dari Sabang sampai Marauke dari Miangat sampai pulau Rote , bila rakyat di satu wilayah sejahtera maka selayaknya rakyat di wilayah lainpun sejahtera agar asas Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu kami mengimbau, mulai dari titik nol agar bersama-sama membangun wadah Pusaka Muda Nusantara yang berfilosofi Pancasila guna pembangunan negara kita yang sejahtera dan keadilan
Hidup Mahasiswa
Setelah seminar selesai, pastinya di akhiri dengan foto-foto besama... heheheh, selagi muda apa salahnya untuk ber eksis-eksis ria...
 Mahasiswa Dumai akan menggoncangkan Dumai, Riau, Indonesia dan Dunia...



  Hidup Mahasiswa..........
Foto bareng calon wakil presiden 5 tahun yang akan datang (hahahha)
Sembari menunggu bus kampus menjemput, saya dan rekan-rekan menghabiskan waktu dengan berfoto, curhat, dan berbagi pengalaman. 
Nich lagi eksis..

Curcol nich pak Teguh, lihat aja, mukanya sedih banget...Dia bercerita tentang mantannya dulu. hahhahah.... eeeh, pak @rafles tira malah ikut curcol juga. hmmm harus siap jadi pendengar yang baik nich. tp kalau dah ada kamera, tetap senyum guys. namanya juga anak muda...
 
Lagi asyik-asyik curhat, eeeeh pak tentara datang menghampiri. Dan akhirnya buka forum dech di atas rumput dumai. Liad dech gimana semangat bapak SUDHAN.S bercerita pengalamannya.
 Dia berharap agar kami menjadi penerus bangsa yang berdedikasi tinggi. 
yang lain pada dengerin, eeeh ada yang liad kamera. tau ajaaa dimana kamera. hmmm
icha salah satunya tuuuh.   
 
okeee,,, cerita Harkitnas hari ini selesai...
thanks ya buat waktu nyaaa
wish you all the best..!!
Ingat ya teman : "
Perjuangan kita belum berakhir. Perjuangan ini adalah abadi untuk menuju indonesia maju dan modern, berkeadilan, sejahtera, berdemokrasi serta bermartabat"

Sabtu, 25 Mei 2013

Kasih sayang Ayah

Perlu diketahui sosok seorang ayah sangat berarti dalam kehidupan kita pribadi. Seperti dalam kehidupan q.
Ayah adalah jagoan q.
Mungkin dulu sewaktu aq kecil, ibu q yang lebih sering mengajak q bercerita dan berdongeng. Namun ternyata, bahwa sepulang ayah q bekerja dan dengan wajah lelah ayah q selalu menanyakan kepada ibu q tentang kabar q dan apa-apa saja yang q lakukan sepanjang hari tadi.  
Saat aq masih menjadi seoarang anak perempuan kecil, ayah q mengajari putri kecil nya ini naik sepeda lalu ketika ayah q menganggap aq sudah bisa, Ia melepaskan roda bantu sepeda q, namun ibu q melarang nya dengan berkata "jangan ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya" Ibu q takut putri manisnya ini terjatuh lalu terluka. Padahal ibu tidak tau, bahwa ayah dengan yakin membiarkan q, menatap q, dan menjaga q menggayuh sepeda seksama, karena Dia tahu bahwa putri kecilnya PASTI BISA.
Saat aq menangis, merengek minta boneka lucu berwarna pink, ibu menatap q iba. Namun ayah q mengatakan dengan tegas, "boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang ya nak". Aq marah dan tidak mengeluarkan kata-kata sedikitpun. Namun ternyata maksud ayah baik, ia tak ingin putri kecil nya ini manja.
Saat aq pilek, ayah yang terlalu khawatir sehingga kadang sedikit membentak dengan berkata :"Sudah dibilang!! Kamu jangan minum Es...!!!" Berbeda sekali dengan ibu, yang memperhatikan q dan menasehati q dengan lemah lembut. Aq tahu ayah terlalu khawatir dengan q namun ia hanya bisa bersikap seperti itu. q pandangi wajah nya yang penuh kekhawatiran.

Saat aq beranjak remaja, aq sering menuntut izin ayah untuk keluar malam, dengan sikap tegas nya, ia berkata :"Tidak boleh...!!" Aq berlari kekamar, q tutup pintu kamar q dengan sekuat mungkin. Lalu aq menangis hingga tertidur. saat tangisan q tak terdengar lagi dan tidur q lelap, saat itu lah ayah q masuk kekamar q dan membelai rambut q sambil berkata :"Maafkan ayah sayang, ayah tidak bermaksud melukai hati mu. ayah hanya ingin menjagamu, ayah tidak ingin terjadi sesuatu buruk pada mu. karena kamu adalah sesuatu yang sangat berharga bagi ayah" lalu ia menyelimuti dan mencium kening q sambil memejamkan mata dan meneteskan air mata berkata "papa sayang icha".
 Bertambahnya usia, ayah q sudah memberikan aq izin untuk keluar rumah dimalam hari. Namun terkadang aq melanggar peraturan jam pulang. Maka yang dilakukan ayah adalah duduk diruang tamu dan menunggu q pulang dengan penuh rasa khawatir. Ketika aq pulang dengan larut malam, ayah q memarahi q dengan suara keras itu karena ia sudah terlalu khawatir dengan q.
Saat aq tamat SMA, ayah q memberikan pilihan kemana aq akan melanjut. ia hanya tersenyum dengan pilihan q, dan mendukung q, walau pilihan q itu bukan keinginannya.
Ketika aq menjadi gadis dewasa, dan harus kuliah di tempat jauh. Ayah q harus melepaskan q. Aq merasakan ke kakuan dibadan ayah q saat ia memeluk q. Ia berusaha tersenyum, dan dia hanya bisa memberikan nasihat-nasihat dan menyuruhku untuk berhati-hati. Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memeluk q erat-erat. Yang dilakukan ayah q hanya mengusap sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundak q dan  berkata :" Jaga dirimu baik-baik ya nak" Ayah melakukan itu agar aq KUAT, kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. 
Biasanya bagi seorang anak perempuan yang jauh dari orangtua nya , sering sekali merasakan  kangen sekali dengan ibu. seperti yang q rasakan
Lalu bagaimana dengan ayah????
Mungkin karena ibu q lebih sering nelfon untuk menanyakan keadaan q setiap harinya. Tapi sebenarnya aq tidak tau.
 Jika ternyata ayah lah yang mengingatkan ibu untuk menelfon q. 


Ketika permintaan q bukan lagi sebatas boneka, ayah hanya bisa berkata :"Tidak, Tidak bisa..!!" 
Padahal dalam batin ayah q, ia sangat ingin mengatakan :"iya sayang, nanti ayah belikan untuk mu" Dia sangat sedih karena ia tidak bisa memberikan keinginan mu.
Sampai aq memiliki teman laki-laki, kekhawatirannya semakin kuat. Ia takut aq sakit hati, dan salah memilih laki-laki yang akan menggantikannya menjadi penjaga hidup q. 

Saat itu aq menyadari selama ini,
Saat ayah q berada diantara kami, ayah q memiliki pembawaan yang sangat langka, terkadang ia seperti seorang bocah, kadang seperti seorang ibu, dan saat keadaan spesial, ayah q adalah seorang ayah yang sangat hebat. Dia adalah jagoan keluarga kami.
Ini Jagoan aku

Karena pembawaan ayah ku seperti itu, kehadiran ayah ku slalu kami rasakan mutlak harus ada dalam keluarga kami. Kadang-kadang ayah ku banyak mengajukan tuntutan bersikap ketat dan teguh memegang peraturan. Apalagi ketika kami berbuat sesuatu yang merugikan dalam diri kami. Namun aq sadar, pada hakekatnya ayah q itu lemah lembut dalam hatinya bagaikan sutra yang hanya ingin sekedar menggertak anak nya. Akan tetapi dalam setiap keadaan sulit yang q hadapi, ayah q langsung turun tangan untuk menyelamatkan aq. Sehingga aq dapat mengandalkan nya tanpa berbelit-belit karena segera Ia tolong dengan penuh pengertian. Meskipun aku jarang melemparkan pujian sebagai mana patutnya, aq tetap mengasihinya dengan penuh sanjungan rasa syukur yang  penuh pengertian. 

 Ayah ku juga seorang suami yang sangat baik buat ibu q. Sedikitpun Ia tidak pernah menyakiti ibu q. Dia sangat sayang ibu q. Saat kenakalan kami membuat ibu jengkel, ayah selalu menenangkannya, dan membuatnya tertawa. Ayah ku bukan hanya menjadi ayah buat kami, atau bukan hanya menjadi suami buat ibu q, namun ayah q adalah segalanya buat kami....

Bagaimana dengan kamu?
Apakah arti dari Ayah dalam hidup mu???